Selasa, 17 November 2009

Manajemen Rumah Sakit Swasta di Era Globalisasi

Manajemen Rumah Sakit Swasta di Era Globalisasi
oleh: dr. Mahista, MBA
DALAM perkembangan masyarakat yang demikian cepat seharusnya manajemen administrasi rumah sakit mampu melepaskan diri dari kaidah-kaidah lama serta mempunyai akurasi yang cepat.
Kita mengetahui bahwa manajemen rumah sakit merupakan suatu hal yang amat kompleks. Bila dilihat dari output yang dihasilkan oleh rumah sakit maka terlihat jelas bahwa rumah sakit bukan hanya menghasilkan jasa saja tetapi juga barang serta banyak diantara rumah sakit yang mampu menghasilkan brain ware.
Rumah sakit saat ini merupakan institusi yang kompleks,dinamis, kompetitif, padat modal dan padat karya yang multi disiplin, serta dipengaruhi lingkungan yang selalu berubah. Namun rumah sakit secara konsisten tetapi dituntut untuk menjalankann misinya sebagai institusi pelayanan sosial dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat banyak dan harus selalu memperhatikan etika pelayanannya. Dilain pihaak sebagai unit usaha perlu tetap mempeerhatikan prinsip ekonomi. Oleh karena itu pengelolaan rumaah sakit sebagai badan usaha sifatnya sangat spesifik yang harus selalu menyelaraskan berbagai kebutuhan, nilai-nilai dan prinsip-prinsip manajemen modern agar pelayanannya dapat diberikan secara bermutu, efektif dan efisien.
MIlton Roemer dan Friedmen dalam bukunya Doktersin Hospital menyatakan bahwa rumah sakit harus mengutamakan pelayanan pasien beserta keluarganya. Sementara itu SK menteri Kesehatan RI No; 983/Menkes/Sk/XI/1997, menyatakan bahwa rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.
Davidson, Ress-Mogg menyatakan bahwa masyarakat luas di Amerika beranggapan bahwa mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu adalah merupakan "hak".
John Naisbitt dan Patricia. P (1990) menyatakan bahwa pelanggan / konsumen adalah raja.
Jolly dan Gerbaud (1992) menyatakan bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit bukan hanya mendapatkan pelayanan medik dan perawatan yang baik tetapi mereka juga mengharapkan kualitas akomodasi yang baik, makanan yang enak serta hubungan baik antara staf RS dan pasien.
American Hospital Association (1978) menyatakan bahwa rumah sakit yang telah dibangun harus dilengkapi, dipelihara dengan baik untuk menjamin kesehatan dan keselamatan pasiennya dan harus menyediakan fasilitas yang lapang tidak berdesak-desakan dan terjamin sanitasinya bagi kesembuhan pasien.
Seminar Nasional PERSI 1995 mengutip pendapat dari Ohmee, rumah sakit sebagai suatu organisasi terus akan berubah sesuai pertumbuhan dan pengaruh lingkungan. Perubahan akan terjadi dalam 5 C:
* Country
* Cost
* Customer
* Competitor
* Company
Peran rumah sakit yang sangat strategis yang didapat karena rumah sakit adalah fasilitas kesehatan yang padat teknologi, dan padat pakar. Peran tersebut makin menonjol mengingat trimbulnya perubahan-perubahan epidemiolog penyakit. Perubahan struktur sosio ekonomi masyarakat, perkembangan IpTEK dan perkembangan perubahan struktur demografis.
Perkembangan tersebuut bertambah besar dalam menghadapi abad modern/AFTA tahun 2003, dimana Era Globalisasi yang satu implikasinya berupa liberalisasi jasa kesehatan mau tidak mau harus kita tempuh.
Dari uraian diatas tampak bahewa managerial Rumah Sakit mengemban tugas yang berat. disatu sisi dituntut memberin pelayanan yang bermutu yang dapat memuaskan konsumennyaa. Disisi lain perubahan kecenderungan dari institusi yang sepenuhnya sosial menjadi sosial ekonomi.
(Penulis adalah Dokter RSU St Antonius Pontianak).
< DALAM perkembangan masyarakat yang demikian cepat seharusnya manajemen administrasi rumah sakit mampu melepaskan diri dari kaidah-kaidah lama serta mempunyai akurasi yang cepat.
Kita mengetahui bahwa manajemen rumah sakit merupakan suatu hal yang amat kompleks. Bila dilihat dari output yang dihasilkan oleh rumah sakit maka terlihat jelas bahwa rumah sakit bukan hanya menghasilkan jasa saja tetapi juga barang serta banyak diantara rumah sakit yang mampu menghasilkan brain ware.
Rumah sakit saat ini merupakan institusi yang kompleks,dinamis, kompetitif, padat modal dan padat karya yang multi disiplin, serta dipengaruhi lingkungan yang selalu berubah. Namun rumah sakit secara konsisten tetapi dituntut untuk menjalankann misinya sebagai institusi pelayanan sosial dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat banyak dan harus selalu memperhatikan etika pelayanannya. Dilain pihaak sebagai unit usaha perlu tetap mempeerhatikan prinsip ekonomi. Oleh karena itu pengelolaan rumaah sakit sebagai badan usaha sifatnya sangat spesifik yang harus selalu menyelaraskan berbagai kebutuhan, nilai-nilai dan prinsip-prinsip manajemen modern agar pelayanannya dapat diberikan secara bermutu, efektif dan efisien.
MIlton Roemer dan Friedmen dalam bukunya Doktersin Hospital menyatakan bahwa rumah sakit harus mengutamakan pelayanan pasien beserta keluarganya. Sementara itu SK menteri Kesehatan RI No; 983/Menkes/Sk/XI/1997, menyatakan bahwa rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.
Davidson, Ress-Mogg menyatakan bahwa masyarakat luas di Amerika beranggapan bahwa mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu adalah merupakan "hak".
John Naisbitt dan Patricia. P (1990) menyatakan bahwa pelanggan / konsumen adalah raja.
Jolly dan Gerbaud (1992) menyatakan bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit bukan hanya mendapatkan pelayanan medik dan perawatan yang baik tetapi mereka juga mengharapkan kualitas akomodasi yang baik, makanan yang enak serta hubungan baik antara staf RS dan pasien.
American Hospital Association (1978) menyatakan bahwa rumah sakit yang telah dibangun harus dilengkapi, dipelihara dengan baik untuk menjamin kesehatan dan keselamatan pasiennya dan harus menyediakan fasilitas yang lapang tidak berdesak-desakan dan terjamin sanitasinya bagi kesembuhan pasien.
Seminar Nasional PERSI 1995 mengutip pendapat dari Ohmee, rumah sakit sebagai suatu organisasi terus akan berubah sesuai pertumbuhan dan pengaruh lingkungan. Perubahan akan terjadi dalam 5 C:
* Country
* Cost
* Customer
* Competitor
* Company
Peran rumah sakit yang sangat strategis yang didapat karena rumah sakit adalah fasilitas kesehatan yang padat teknologi, dan padat pakar. Peran tersebut makin menonjol mengingat trimbulnya perubahan-perubahan epidemiolog penyakit. Perubahan struktur sosio ekonomi masyarakat, perkembangan IpTEK dan perkembangan perubahan struktur demografis.
Perkembangan tersebuut bertambah besar dalam menghadapi abad modern/AFTA tahun 2003, dimana Era Globalisasi yang satu implikasinya berupa liberalisasi jasa kesehatan mau tidak mau harus kita tempuh.
Dari uraian diatas tampak bahewa managerial Rumah Sakit mengemban tugas yang berat. disatu sisi dituntut memberin pelayanan yang bermutu yang dapat memuaskan konsumennyaa. Disisi lain perubahan kecenderungan dari institusi yang sepenuhnya sosial menjadi sosial ekonomi.
(Penulis adalah Dokter RSU St Antonius Pontianak).

0 komentar:

Posting Komentar